Selasa, 05 April 2011

Warweryar bengkel

Warweryar bengkel malang
Malang, Jawa Timur-Yudha dan Gilang adalah teman satu tongkrongan yang memiliki hobi sama yaitu balapan motor liar. Keduanya sama-sama memiliki motor Suzuki satria Fu. Uniknya, perilaku mereka terhadap kendaraan bagaikan pinang dibelah dua.

Persahabatannya tidak sampai disitu saja, keduanya memiliki rencana yang sama terhadap tunggangannya, yaitu menaikan performa mesin Suzuki Satria 150 cc. Hal itu diwujudkan dengan memboyong kuda besi mereka pada Warweryar bengkel yang berada d jalan Mayjend Panjaitan Dalam Malang.

Yoggie pun menjawab hobi yang dimiliki Yudha dan Gilang. Terbukti,masing-masing motor berujung pada pengentalan nuansa racing look . Begitu juga pemilihan konsep serta opsi perangkat pendukung, dinilai sejalan. Keduanya sepakat mengusung tema Drag racing.

 Good looking, kelir yang tampak berbeda pada kedua motor tersebut,Namun tetep sehati untuk tetap berada pada konsep Drag Look.

Modifikasi yang dilakukan pada Suzuki satria Fu tersebut lumayan ekstrim, sehingga jikai di pake harian tidak di angguki oleh mekanik,motor ini biasanya di buat melamar ke bengkel lain,adu cepat ala karapan sapi di

Bagaimana tidak, perangkat pendukung untuk menaikan performa mesin sangat diperhatikan oleh sang mekanik yang akrab di panggil Embek. kinerja satu sama lain saling mendukung sehingga beberapa bagian di sektor mesin yang paling krusial pun diperhatikan oleh sang modifikator.Piston stadartnya sudah di lengserkan,Gantinya Tiger oversize 100,setang seher karisma.karburator keihin Pe28,Cdi Rextor pro-drag.Knalpot Sikin Racing Exhaust 

Perubahan yang dilakukan Yoggie sangat berpengaruh. "Keduanya memang gue persiapkan untuk gila-gilaan di trek Kanjuruhan Kepanjen alias kebutan liar jarak 800 m. Bayangin prestasi balapan liar 800 m di Gor Ken Arok, Kanjuruhan, WARWERYAR Bengkel motor ini jagonya," ungkap Yoggie dengan bangga.

Spesifikasi Suzuki satria  (Biru)

    * Piston Tiger Ovz 100 {64.5mm}
    * Klep in 32mm ex 27mm
    * Per klep CS1
    * Noken As Kawahara K1
    * Pengapian CDI Rextor Pro drag
    * Karburator  kehin Pe 28
    * Cruk As Karisma
    * Coil YZ 125
    * knalpot Sikin Racing Exhaust
    * Intake custom
    * Gas Spontan TDR
    * Stang Jepit LHK
    * Gear Depan 17, Balakang 39
    * Pelek depan belakang TDR 145-17. Ban Swallow Drag Blaster  depan 70/80, belakang 60/80
    * Kaliper dan disc depan belakang Brembo
    * Shock belakang yss
    * Shock depan LHK
    * Krom  Mergosono Malang
Spesifikasi Suzuki Satria (Hitam)

* Piston Tiger Ovz 100 {64.5mm}    * Klep in 32mm ex 27mm
    * Per klep CS1
    * Noken As Kawahara K1

    * Pengapian CDI Rextor Pro drag

    * Karburator  kehin Pe 28

    * Cruk As Karisma
    * Coil YZ 125

    * knalpot Sikin Racing Exhaust
    * Intake custom
    * Gas Spontan TDR

    * Stang Jepit TDR
    * Gear Depan 15, Balakang 37
    * Pelek depan belakang TDR 145-17. Ban Swallow Drag Blaster  depan 70/80, belakang 60/80
    * Kaliper dan disc depan belakang Brembo
    * Shock belakang yss
    * Shock depan LHK 
    * Krom By Mergosono
Kohar alias korek harian buat yang gak puas sama akselerasi motor Mio nya bisa menempuh cara lama yang biasa dilakukan para tuner. Memang cara ini sudah lama diterapkan oleh para penggila motor yang gak puas dengan akselerasi motornya, tapi bukan berarti cara ini udah ditinggalkan, masih banyak bengkel yang menerapkan sistem korek harian ini.

Salah satu yang harus dilakukan adalah porting & polish. Saat melakukan porting jangan terlalu halus dan jangan terlalu lebar, cukup sedikit haluskan bagian kulit jeruknya untuk melancarkan aliran gas bakar dan lebih bersih. Yang menguntungkan dari cara ini adalah motor tak terlihat telah mendapat perubahan, tapi begitu motor bro en sis digas poll, baru deh ngerasain kalo tuh motor udah punya akselerasi yang jauh lebih baik.

?Korek harian buat Mio pertama bisa lakukan porting polis pada lubang hisap dan buang, tapi jangan terlalu halus dan jangan bikin lubangnya tambah lebar, cukup haluskan sedikit saja bagian kulit jeruknya,? ungkap Didi Nurhadi juragan bengkel D2M.

Cara kedua kalau tidak ada niatan naikin seher, langkah pembubutan pada bagian head silinder bisa dilakukan, tapi jangan terlalu tebal, cukup sekitar 0.3 milimeter saja. Bubut head ini berfungsi untuk menaikan kompresi mesin guna mengejar hasil yang lebih baik supaya motor dapat berlari lebih enteng untuk harian.

?Cukup bubut 0.3mm aja, jangan tebel-tebel. Biasanya kalau terlalu tebel motor suka knocking atau ngelitik.?

Kedua cara ini rasanya cukup untuk memberikan akselerasi dan tarikan motor jadi lebih enteng. Namun yang jadi pertanyaan adalah saat kompresi meningkat, otomatis mesin motor tersebut membutuhkan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi. Jadi harus ganti bensin yah?
Tenang,
Bro gak perlu ganti jenis bbm yang digunakan semisal biasa pake premium lantas beralih ke pertamax atau pertamax plus. Mahal broo.

Untuk mengatasi masalah ini, cukup dengan membesarkan bukaan anginnya. Biasanya bukaan angin Mio bawaan pabrik sekitar 2.5 putaran, jadi tinggal tambahkan menjadi 3 atau 3.25 putaran.KnaLpot juga bisa menggantinya dengan tipe free flow,banyak merk-merknya,mau yang label racing seprti kawahara k1 dibandrol 1,5 jeti,Ahau.Ahrs F4.Ada juga yang lbih memilih memesan knalpot sendiri,Salain harga lebih murah,

setingan knalpot lebih pas dengan kapasitas motor kita.punya Mio model kawahara atau phyton berbahan staiiless di banrol dengan harga Rp 500ribu.kalo di wilayah malang silahkan berkunjung ke daerah lowokwaru industri timur.banyak bengekel dan produsen knalpot seperti Sikin Racing Mufler,THR,Dan banyak lagi knalpot-knalpot racing bikinan Kera ngalam.

Warweryar bengkel

Warweryar bengkel
Moto Sport
M Dwi Satria Naik Podium Di Cina
September 20, 2010
M Dwi Satria Naik Podium Di Cina

Satria Naik Podium Di Cina
GilaMotor, JAKARTA. Tampil perdana di Zhuhai International Circuit dengan Yamaha R6, pembalap muda andalan Indonesia dari Team ASH Motorsport, M Dwi Satria, berhasil membuat debut gemilang. Di kelas Supersport di ajang Pan Delta Super Racing Festival 2010, Satria berhasil naik podium dengan merebut peringkat ketiga dalam dua race yang dilangsungkan, Minggu (19/9).
Bertarung dengan 27 pembalap lainnya dari tuan rumah, Hongkong, Macau, Inggris, Spanyol dan Malaysia, Satria menunjukan performa yang menjanjikan sejak babak kualifikasi. Dengan catatan waktu 1.42.507 di QTT pertama dan 1.41.526 di QTT kedua, Satria menduduki posisi start kelima di bawah pembalap tuan rumah dan Malaysia.
Namun di pada sesi balapan, Satria berhasil meredam ketangguhan lawan-lawannya untuk bisa menyodok di posisi ketiga dengan torehan waktu 1.41.607 detik. Di balapan tersebut, pembalap Hongkong, Huang Shi Zhao berhasil naik podium utama (1.39.840) disusul Hafizh Syahrin dari Malaysia (1.40.617).
Urutan yang sama,kembali diraih tiga pembalap tersebut pada race kedua. Mengomentari hasil ini, Team Manager ASH Motorsport, Eddy Saputra mengaku puas dengan apa yang telah dicapai Satria.
“Sebenarnya kami tidak menargetkan Satria bisa podium di sana, yang penting adalah menambah pengalaman bertanding di luar negeri sekaligus persiapan menghadapi Asian GP yang akan digelar bulan depan di sirkuit yang sama. Dengan hasil ini,semoga Satria bisa lebih percaya diri ketika menghadapi kompetisi di luar negeri,” sebut Eddy.
Sementara Satria mengungkapkan, podium ketiga adalah hasil dari kerja maksimalnya membesut Yamaha R6 lansiran 2007. “Saya sudah mencoba untuk terus push performa motor, tapi ya inilah hasil terbaik saya dengan pengalaman pertama bertanding di sirkuit ini. Saya banyak belajar di kejuaraan ini dari aspek teknis hingga non-teknis untuk ikut balapan di luar negeri. Semoga hasil ini akan memacu semangat saya untuk menghadapi seri selanjutnya di Asian GP dan Kejurnas Supersport bulan depan,” ungkap Satria.
Race 1
1.Huang Shi Zhao Yamaha R6 Yes Yamaha Hongkong 1.39.840
2.Hafizh Syahrin Yamaha R6 Petronas Raceline 1.40.617
3.MD Satria Yamaha R6 ASH Yamaha Yamalube KYT Motorsport 1.41.607
4.Chu Man Tat Yamaha R6 ZONGSHENG 1.43.219
5.Dan Kruger Kawasaki BG Performance 1.43.980
Race 2
1.Huang Shi Zhao Yamaha R6 Yes Yamaha Hongkong 1.39.722
2.Hafizh Syahrin Yamaha R6 Petronas Raceline 1.40.894
3.MD Satria Yamaha R6 ASH Yamaha Yamalube KYT Motorsport 1.41.645
4.Chu Man Tat Yamaha R6 ZONGSHENG 1.44.081
5.Dan Kruger Kawasaki BG Performance 1.44.22

GilaMotor, JAKARTA. Tampil perdana di Zhuhai International Circuit dengan Yamaha R6, pembalap muda andalan Indonesia dari Team ASH Motorsport, M Dwi Satria, berhasil membuat debut gemilang. Di kelas Supersport di ajang Pan Delta Super Racing Festival 2010, Satria berhasil naik podium dengan merebut peringkat ketiga dalam dua race yang dilangsungkan, Minggu (19/9).

Bertarung dengan 27 pembalap lainnya dari tuan rumah, Hongkong, Macau, Inggris, Spanyol dan Malaysia, Satria menunjukan performa yang menjanjikan sejak babak kualifikasi. Dengan catatan waktu 1.42.507 di QTT pertama dan 1.41.526 di QTT kedua, Satria menduduki posisi start kelima di bawah pembalap tuan rumah dan Malaysia.

Namun di pada sesi balapan, Satria berhasil meredam ketangguhan lawan-lawannya untuk bisa menyodok di posisi ketiga dengan torehan waktu 1.41.607 detik. Di balapan tersebut, pembalap Hongkong, Huang Shi Zhao berhasil naik podium utama (1.39.840) disusul Hafizh Syahrin dari Malaysia (1.40.617).

Urutan yang sama,kembali diraih tiga pembalap tersebut pada race kedua. Mengomentari hasil ini, Team Manager ASH Motorsport, Eddy Saputra mengaku puas dengan apa yang telah dicapai Satria.

“Sebenarnya kami tidak menargetkan Satria bisa podium di sana, yang penting adalah menambah pengalaman bertanding di luar negeri sekaligus persiapan menghadapi Asian GP yang akan digelar bulan depan di sirkuit yang sama. Dengan hasil ini,semoga Satria bisa lebih percaya diri ketika menghadapi kompetisi di luar negeri,” sebut Eddy.

Sementara Satria mengungkapkan, podium ketiga adalah hasil dari kerja maksimalnya membesut Yamaha R6 lansiran 2007. “Saya sudah mencoba untuk terus push performa motor, tapi ya inilah hasil terbaik saya dengan pengalaman pertama bertanding di sirkuit ini. Saya banyak belajar di kejuaraan ini dari aspek teknis hingga non-teknis untuk ikut balapan di luar negeri. Semoga hasil ini akan memacu semangat saya untuk menghadapi seri selanjutnya di Asian GP dan Kejurnas Supersport bulan depan,” ungkap Satria.

Race 1

1.Huang Shi Zhao Yamaha R6 Yes Yamaha Hongkong 1.39.840

2.Hafizh Syahrin Yamaha R6 Petronas Raceline 1.40.617

3.MD Satria Yamaha R6 ASH Yamaha Yamalube KYT Motorsport 1.41.607

4.Chu Man Tat Yamaha R6 ZONGSHENG 1.43.219

5.Dan Kruger Kawasaki BG Performance 1.43.980

Race 2

1.Huang Shi Zhao Yamaha R6 Yes Yamaha Hongkong 1.39.722

2.Hafizh Syahrin Yamaha R6 Petronas Raceline 1.40.894

3.MD Satria Yamaha R6 ASH Yamaha Yamalube KYT Motorsport 1.41.645

4.Chu Man Tat Yamaha R6 ZONGSHENG 1.44.081

5.Dan Kruger Kawasaki BG Performance 1.44.22
Kohar alias korek harian buat yang gak puas sama akselerasi motor Mio nya bisa menempuh cara lama yang biasa dilakukan para tuner. Memang cara ini sudah lama diterapkan oleh para penggila motor yang gak puas dengan akselerasi motornya, tapi bukan berarti cara ini udah ditinggalkan, masih banyak bengkel yang menerapkan sistem korek harian ini.

Salah satu yang harus dilakukan adalah porting & polish. Saat melakukan porting jangan terlalu halus dan jangan terlalu lebar, cukup sedikit haluskan bagian kulit jeruknya untuk melancarkan aliran gas bakar dan lebih bersih. Yang menguntungkan dari cara ini adalah motor tak terlihat telah mendapat perubahan, tapi begitu motor bro en sis digas poll, baru deh ngerasain kalo tuh motor udah punya akselerasi yang jauh lebih baik.

?Korek harian buat Mio pertama bisa lakukan porting polis pada lubang hisap dan buang, tapi jangan terlalu halus dan jangan bikin lubangnya tambah lebar, cukup haluskan sedikit saja bagian kulit jeruknya,? ungkap Didi Nurhadi juragan bengkel D2M.

Cara kedua kalau tidak ada niatan naikin seher, langkah pembubutan pada bagian head silinder bisa dilakukan, tapi jangan terlalu tebal, cukup sekitar 0.3 milimeter saja. Bubut head ini berfungsi untuk menaikan kompresi mesin guna mengejar hasil yang lebih baik supaya motor dapat berlari lebih enteng untuk harian.

?Cukup bubut 0.3mm aja, jangan tebel-tebel. Biasanya kalau terlalu tebel motor suka knocking atau ngelitik.?

Kedua cara ini rasanya cukup untuk memberikan akselerasi dan tarikan motor jadi lebih enteng. Namun yang jadi pertanyaan adalah saat kompresi meningkat, otomatis mesin motor tersebut membutuhkan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi. Jadi harus ganti bensin yah?
Tenang,
Bro gak perlu ganti jenis bbm yang digunakan semisal biasa pake premium lantas beralih ke pertamax atau pertamax plus. Mahal broo.

Untuk mengatasi masalah ini, cukup dengan membesarkan bukaan anginnya. Biasanya bukaan angin Mio bawaan pabrik sekitar 2.5 putaran, jadi tinggal tambahkan menjadi 3 atau 3.25 putaran.KnaLpot juga bisa menggantinya dengan tipe free flow,banyak merk-merknya,mau yang label racing seprti kawahara k1 dibandrol 1,5 jeti,Ahau.Ahrs F4.Ada juga yang lbih memilih memesan knalpot sendiri,Salain harga lebih murah,

setingan knalpot lebih pas dengan kapasitas motor kita.punya Mio model kawahara atau phyton berbahan staiiless di banrol dengan harga Rp 500ribu.kalo di wilayah malang silahkan berkunjung ke daerah lowokwaru industri timur.banyak bengekel dan produsen knalpot seperti Sikin Racing Mufler,THR,Dan banyak lagi knalpot-knalpot racing bikinan Kera ngalam.


GilaMotor, BOGOR.- Indoprix Seri III yang berlangsung hari ini (11/7) di sirkuit Sentul Kecil, Bogor, Jawa Barat di dominasi oleh pembalap-pembalap Yamaha.

Denny Triyugo L dari  tim Top 1 FDR Jatim dengan motor Yamaha, mampu mendominasi jalannya pertandingan di kelas 110 cc dan 125 cc. Dari dua race yang digelar di tiap kelasnya, Denny mampu menunjukkan performa terbaiknya.

Kendati pada race 1 IP 110 cc Denny sempat tertinggal oleh lawannya, H Yudhistira, dari tim Kalsel Indoprom HRVRT HBM BGM IRC yang juga menggunakan motor Yamaha. Berkat kerjasama dengan tim supportnya, Hokky Krisdianto, dari Jateng Top 1 FDR, Denny berhasil menduduki podium pertama dengan catatan waktunya 14 menit 44.014 detik.

Begitu juga pada race pertama IP 125 cc, Denny berhasil meraih podium pertama dengan catatan waktu 24 menit 30.787 detik. Kendati pada race ke dua IP 125 cc Denny kembali menjadi yang pertama, namun catatan waktu yang diraihnya sedikit lebih lambat dari catatan waktu pada race pertama, 24 menit 44.014 detik.

Dari hasil ini, Denny Triyugo mampu memetik poin penuh dengan total 50 poin. “Kemenangan ini berkat kerja keras tim. Dalam jalannya pertandingan, saya berusaha semaksimal laju motor dan mempertahankan posisi pada racing line,” jelas Denny.

Sementara Hokky Krisdianto yang pada race 1 IP 110 cc finish di posisi ke empat, harus melorot ke posisi 5 pada race 2 IP 110 cc. Namun pada IP 125 cc, Hokky berhasil finish diurutan kedua dibelakang Denny dengan gap waktu 4.502 detik.

Pada race 2 IP 125, Hokky kembali finish dirutan ke dua dibelakng Denny dengan catatan waktu 24 menit 30.322 detik. Catatan waktu ini lebih cepat dibanding catatan waktu race 1 IP 125 cc yang hanya 24 menit 35.289 detik.

“Pada race 1 dan dua, mesin mengalami masalah pada bos klep jadi tidak bisa maksimal,” tegas Hokky.

H. Yudhistira yang mampu memenangkan race 1 IP 110 cc, tak mampu membendung kekuatan Denny pada race 2 IP 110 cc dan akhirnya finish pada posisi ke tiga setelah Hendriasyah dari tim Evalube KYT HMMC Hrndriansyah R1, DIY

Pada race 1 IP 125 cc, H. Yudhistira yang berhasil finish pada posisi ke tiga, harus pasrah kehilangan poin pada race 2 karena tak bisa menyelesaikan jalannya balapan. Posisi ini pun direbut Hokky.

Sementara pada race 2 IP 125 cc, posisi ketiga direbut oleh Harlan Fadillah dari tim IRC AHRS KYT RT DKI. Harlan yang berusaha keras untuk mengejar Denny Triyugo, tak bisa berbuat banyak. Pasalnya, pada jalannya balapan ini, Hokky terliat memberi peluang pada Denny untuk melaju lebih di depan dengan sedikit mengurangi laju motornya guna menutup jalan lawan-lawannya dibekang.

Pada balapan Indoprix Seri III 2010 IP 125 ini, Denny berhasil meraih poin dengan total nilai 50 poin dan menduduki pringgkat pertama. Pada posisi kedua ditempati oleh Hokky Krisdianto dengan total nilai 40 poin. Sementara di posisi ke tiga ditempati oleh Florianus Roy dengan total nilai 24 Poin.